Wednesday 6 February 2013

Tidur Ngorok Saat Hamil, Bahayakah?

Kualitas tidur sangat penting bagi ibu-ibu yang sedang mengandung. Penelitian membuktikan, ibu hamil yang pernapasannya tidak lancar saat tidur berisiko melahirkan bayi tidak sehat. Karenanya, mari bantu ibu hamil agar tidak ngorok.

Hasil penelitian tersebut berlaku terutama bagi ibu hamil dengan riwayat preeklampsia atau memiliki tekanan darah tinggi semasa hamil. Jika masalah tidurnya ditasi, maka calon bayi yang dikandungnya akan lebih sehat dan aktif bergerak di dalam perut.

"Apa yang diyakini tidak penting yakni ngorok sepertinya punya efek besar terhadap suplai darah ke janin. Pada gilirannya si bayi akan melindungi diri dengan lebih jarang bergerak," kata Colin Sullivan dari American Academy of Sleep Medicine yang melakukan penelitian ini seperti dikutip dari Healthday, Senin (7/1/2013).

Dengan mengatasi berbagai permasalahan seputar ngorok, diyakini kesehatan janin di dalam kandungan akan menjadi lebih baik. Pernapasan ibu hamil kjadi lebih lancar, suplai darah ke janin juga lebih mencukupi untuk bergerak dan menendang-nendang perut ibunya.

Untuk membuktikannya, Sullivan mengamati 20 ibu hamil dengan riwayat preeklampsia sedang hingga berat yang janinnya kurang banyak bergerak di dalam rahim. Kurang gerak di dalam rahim merupakan salah satu indikator yang banyak dipakai untuk memperkirakan kondisi kesehatan janin.

Ibu-ibu hamil tersebut mendapat perawatan untuk mengatasi ngorok yakni dengan alat standar yang disebut CPAP atau Continuous Positive Airway Pressure. Alat ini akan memberikan tekanan yang konstan di tenggorokan sehingga terjaga selalu longgar dan tidak ngorok.

Hasilnya, setelah ibu hamil mendapat perawatan dengan CPAP maka pergerakan janin di dalam kandungannya meningkat jadi 592 kali dalam semalam. Sebelum menggunakan CPAP, pergerakan janin di dalam kandungan hanya teramati rata-rata 319 kali dalam semalam.

Sumber : detik.com

UKURAN JANIN IDEAL



 bidankita.com - Selama hamil pastinya seorang ibu ingin selalu memantau perkembangan janin yang sedang dikandungnya. Perkembangan janin berkaitan erat dengan nutrisi yang disuplai seorang ibu. Oleh karenanya, sebaiknya ibu juga memperhatikan pola makan dan nutrisi yang ada dalam makanannya.

Angka-angka pada tabel dibawah ini merupakan angka pengukuran rata-rata. Sehingga bisa saja ukuran bayi ibu ukurannya kurang atau melebihi ukuran-ukuran ini. 

Usia Hamil
Panjang (inchi)
Berat (ons)
Panjang (cm)
Berat (gram)
8 weeks
0.63
0.04 ounce
1.6 cm
1 gram
9 weeks
0.90
0.07 ounce
2.3 cm
2 gram
10 weeks
1.22
0.14 ounce
3.1 cm
4 gram
11 weeks
1.61
0.25 ounce
4.1 cm
7 gram
12 weeks
2.13
0.49 ounce
5.4 cm
14 gram
13 weeks
2.91
0.81 ounce
7.4 cm
23 gram
14 weeks
3.42
1.52 ounce
8.7 cm
43 gram
15 weeks
3.98
2.47 ounces
10.1 cm
70 gram
16 weeks
4.57
3.53 ounces
11.6 cm
100 gram
17 weeks
5.12
4.94 ounces
13 cm
140 gram
18 weeks
5.59
6.70 ounces
14.2 cm
190 gram
19 weeks
6.02
8.47 ounces
15.3 cm
240 gram
20 weeks
6.46
10.58 ounces
16.4 cm
300 gram


Mulai dari usia 20 minggu keatas, ukuran panjang bayi diukur ari puncak kepala ke tumit bayi (karena bayi dalam keadaan kaki berlipat) :
Usia Hamil
Panjang (inci)
Berat (ons)
Panjang (cm)
Berat (gram)
20 weeks
10.08
10.58 ounces
25.6 cm
300 gram
21 weeks
10.51
12.70 ounces
26.7 cm
360 gram
22 weeks
10.94
15.17 ounces
27.8 cm
430 gram
23 weeks
11.38
1.10 pound
28.9 cm
501 gram
24 weeks
11.81
1.32 pound
30 cm
600 gram
25 weeks
13.62
1.46 pound
34.6 cm
660 gram
26 weeks
14.02
1.68 pound
35.6 cm
760 gram
27 weeks
14.41
1.93 pound
36.6 cm
875 gram
28 weeks
14.80
2.22 pounds
37.6 cm
1005 gram
29 weeks
15.2
2.54 pounds
38.6 cm
1153 gram
30 weeks
15.71
2.91 pounds
39.9 cm
1319 gram
31 weeks
16.18
3.31 pounds
41.1 cm
1502 gram
32 weeks
16.69
3.75 pounds
42.4 cm
1702 gram
33 weeks
17.20
4.23 pounds
43.7 cm
1918 gram
34 weeks
17.72
4.73 pounds
45 cm
2146 gram
35 weeks
18.19
5.25 pounds
46.2 cm
2383 gram
36 weeks
18.66
5.78 pounds
47.4 cm
2622 gram
37 weeks
19.13
6.30 pounds
48.6 cm
2859 gram
38 weeks
19.61
6.80 pounds
49.8 cm
3083 gram
39 weeks
19.96
7.25 pounds
50.7 cm
3288 gram
40 weeks
20.16
7.63 pounds
51.2 cm
3462 gram
41 weeks
20.35
7.93 pounds
51.7 cm
3597 gram
42 weeks
20.28
8.12 pounds
51.5 cm
3685 gram
43 weeks
20.20
8.19 pounds
51.3 cm
3717 gram

Mual? Ke Dapur Aja

Mual dan muntah sering dirasakan oleh wanita yang sedang hamil terutama pada pagi hari. Nah, jika saat hamil mengalami hal ini janganlah khawatir. Pengobatan mual-mual bisa didapat di dapur.

Dikutip dari boldsky.com pada Sabtu(12/1/2013), berikut ini beberapa 'obat' untuk mengatasi mual ibu hamil yang bisa dengan mudah didapat di dapur rumah Anda:

1. Lemon Kering

Saat Anda merasa mual, minumlah air lemon yang telah dicampur dengan air hangat. Atau Anda bisa mengeringkan irisan lemon. Caranya dengan membakar irisan lemon dengan api kecil, kemudian menjemurnya di bawah sinar matahari. Atau langsung saja iris dan jemur irisan lemon itu di bawah matahari selama 3-4 hari, lalu haluskan menjadi bubuk. Obat rumahan ini bisa membantu mengatasi mual dan morning sickness.

2. Jahe

Untuk menghentikan sensasi mual, Anda cukup pergi ke dapur dan mengambil sepotog kecil jahe. Aroma dan rasa jahe bisa membantu Anda mengurangi gejala mual. Teh jahe juga bisa memberikan hasil yang baik.

3. Jus Lemon


Jus lemon sangat efektif mengurangi mual pada ibu hamil. Segelas jus lemon mampu membebaskan ibu hamil dari keluhan mual. Kapanpun merasa mual dan muntah, segeralah ambil jus lemon. Dapatkan hasil terbaik dengan jus lemon hangat.

4. Teh Herbal

Secangkir teh herbal bisa menyembuhkan mual yang dialami perempuan hamil. Teh jahe, chamomile, atau teh herbal lainnya dapat Anda minum untuk menghindari muntah-muntah.

(Sumber : detik.com)

Ingin Anak Sholeh?

Muslimahzone.com – Keshalihan dan amal baik orang tua memiliki dampak yang besar bagi keshalihan anak-anaknya, dan memberikan manfaat bagi mereka di dunia dan akhirat. Sebaliknya amal-amal jelek dan dosa-dosa besar yang dilakukan orang tua akan berpengaruh jelek terhadap pendidikan anak-anaknya.
Pengaruh-pengaruh tersebut di atas datang dengan berbagai bentuk. Di antaranya, berupa keberkahan amal-amal shalih dan pahala yang Allah sediakan untuknya. Atau sebaliknya berupa kesialan amal-amal jelek dan kemurkaan Allah serta akibat jelek akan diterimanya.
Bentuk ganjaran dan pahala atau kemurkaan dan siksaan tersebut biasanya akan dirasakan oleh anak. Ganjaran yang dirasakan anak dapat berupa penjagaan, rezeki yang luas, dan pembelaan dart murka Allah (jika orang tua shalih dan gemar melaksanakan amalan yangbaik). Adapun amal jelek orang tua, akan berdampak jelek kepada anak, dapat berupa musibah, penyakitdan kesulitan-kesulitan lain.
Oleh karena itu, orang tua hendaknya memperbanyak amal shalih karena pengaruhnya akan terlihat pada anak. Allah berfirman,
“Adapun dinding itu milik dua orang anak yang yatim di kota dan di bawah dinding itu ada harta simpanan untuk mereka berdua, sedangkan orang tua mereka baik. Maka Rabb-mu ingin mereka sampai kepada umur dewasa lalu mereka me-ngeluarkan harta itu sebagai rahmat dari Rabb-mu.” (QS. Al Kahfi: 82)
Awalnya, Musa bersama Khidhir singgah di sebuah desa dan berharap dijamu oleh penduduknya, tetapi ternyata mereka enggan menjamu keduanya. (Sebelum kedua nabi ini pergi) mereka melihat ada dinding yang hampir roboh. Khidhir pun menegakkannya.
Musa berkata,
“Kalau kamu mau, mintalah bayaran.” (QS. Al Kahfi: 77)
Khidhir menjawab,
“Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak muda yang yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayah dan ibu-nya adalah seorang yang shalih.” (QS. Al Kahfi: 82)
Maka perhatikanlah bagaimana Allah Azza wa Jalla menjaga harta pusaka anak yatim ini sebagai balasan atas keshalihan kedua orang tuanya! Apakah Anda menyangka atau meyakini bahwa harta simpanan yang Allah jaga itu dikumpulkan dari harta haram? Sama sekali tidak. Orang tua yang shalih tidak mungkin mengumpulkan harta dari sumber yang haram dan tidak mungkin Allah akan menjaganya jika harta itu tidak berasal dari sumber yang halal.
Allah berfirman,
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah yang mereka khawatirkan (kesejahteraan mereka). Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. An Nisa’: 9)
Ayat ini menerangkan hubungan antara perkataan yang benar dan yang jelek dengan keadaan anak yang akan ditinggalkan oleh orang tuanya.
Karena itu, wahai bapak dan ibu, bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, khususnya dalam urusan anak yatim!
Jika Anda melihat orang yang memakan harta anak yatim atau menganjurkan untuk berbuat zalim kepada mereka, atau mengurangi hak-hak mereka, maka bangkit dan ucapkanlah perkataan yang benar dengan semata-mata mengharap wajah Allah. Dengan kalimat yang benar dari Anda ini, Allah akan menghilangkan kezaliman dan menegakkan kebenaran, dan pengaruh baiknya akan terus dirasakan oleh anak cucu Anda dan akan dicatat di buku catatan kebaikan Anda di hari kiamat.
Maka bersemangatlah dalam memuliakan anak yatim, dan berhati-hatilah dari mendekati harta mereka, karena semua itu memiliki pengaruh yang besar atas anak-anak Anda sebagaimana telah kami terangkan di atas.
Perbaiki, wahai bapak dan ibu, makanan dan minuman serta pakaian Anda; (carilah yang halal), karena dengan demikian, ketika Anda mengangkat kedua tangan berdoa kepada Allah dengan tangan dan jiwa yang suci, Allah akan menerima doa Anda untuk kebaikan anak-anak Anda, memperbaiki keadaan mereka dan memberkahi diri mereka. Allah Subhanahu wa Taala berfirman,
“Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang bertakwa.” (QS. Al Maidah: 27)
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Ada seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh. Rambutnya kusut dan berdebu. Lalu dia mengangkat kedua tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Ya Rabbi, ya Rabbi.’ Padahal makanannya haram, minumannya haram, dan pakaiannya haram, dan dia dikenyangkan dengan makanan yang haram, maka bagaimana orang seperti ini dikabulkan doanya?”Dikeluarkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya (no.1015) dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang beriman (seperti) apa yang telah diperintahkan kepada para rasul. Dia berfirman,

“Wahai para rasul, makanlah dari segala sesuatu yang baik dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Mukminun: 51)
Dan Dia berfirman.

“Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang telah Kami berikan kepadamu.” (QS. Al Baqarah: 172)
Kemudian Nabi menyebutkan kisah laki-laki tadi.


  • Dikeluarkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya (no. 2699) dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasulullah juga bersabda, -kemudian beliau menyebutkan haditsnya dan di antaranya adalah-
    “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid), membaca Kitabullah, saling mempelajarinya di antara mereka,melainkan ketenangan akan turun atas mereka, rahmat akan meliputi mereka, para malaikat akan menaungi mereka, dan Allah akan menyebut mereka kepada malaikat yang ada di sisi-Nya.”

  • Dikeluarkan juga oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya (no. 796), bahwa Usaid bin Hudhair radhiyallahu ‘anhu pada suatu malam membaca Al Qur’an di tempat penjemuran kurmanya. Tiba-tiba kudanya melonjak-lonjak. Usaid kemudian melanjutkan membaca, dan tak lama kemudian kuda itu melonjak-lonjak lagi. Kemudian dia membaca lagi, dan kembali kudanya melonjak-lonjak. Dia berkata,
    “Aku khawatir kuda tersebut akan menginjak anakku, si Yahya. Maka aku pun pergi melihat apa yang terjadi dengan kuda itu. Ternyata ada benda seperti gumpalan awan di atasnya, di dalamnya seperti pelita. Lama kelamaan gumpalan itu naik ke angkasa dan menghilang. Pagi-pagi sekali aku menghadap Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan menanyakan perihal kejadian semalam. Nabi berkata kepadaku,
    “Sekarang bacalah, wahai Ibnu Khudair.”
    Maka aku pun membaca, tiba-tiba kudaku kembali melonjak-lonjak. Nabi berkata lagi,
    “Bacalah, wahai Ibnu Khudhair.”
    Maka aku membaca lagi, dan kuda itu kembali melonjak-lonjak. Kemudian Nabi memerintahkan aku membaca untuk ketiga kalinya, dan ternyata sama dengan kejadian sebelumnya, kudaku melonjak-lonjak. Karena saat itu Yahya ada di dekat kuda itu, maka aku khawatir dia terinjak olehnya. Ternyata aku melihat segumpal awan (di dekat kuda itu), di dalamnya seperti ada pelita. Lama kelamaan gumpalan itu naik ke angkasa dan menghilang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    “Yang tadi itu adalah malaikat yang ikut mendengarkan bacaan kamu. Kalau saja kamu membacanya sampai pagi hari, niscaya orang-orang akan melihat dengan jelas gumpalan itu.”
    Dalam Shahih Muslim (no. 780) dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
    “Janganlah engkau jadikan rumahmu seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibaca di dalamnya surat Al Baqarah.”

  • ( Sumber : muslimahzone.com )